LIBERADO RRI en 3 Oktober 1965 en punto 1.33 amanecer todos los días y se carga en un extraíbOCTUBREcias Yudha 4 Oktober.
En el primer discurso al público este, Bung Karno, dijo que él estaba en una condición segura y sujete el timón del Estado.
Fecha 2 Octubre Bung Karno reúne a los líderes de las Fuerzas Armadas y Waperdam II Dr.. Leimena. Bung Karno ha establecido un general de división en lugar Reksosamudro Pranoto jefe del Ejército, general Ahmad Yani. Mientras que Suharto fue dado a la tarea de alcalde Jendera restablecer la paz y orden post-G30S.
En primer discurso post-G30S Bung Karno se obtuvo de la Universidad de Cornell.
Brothers, repeating my order as Supreme Commander of the Armed Forces/Great Leader of the Revolution which was announced on October 1, 1965, and to eliminate all uncertainty among the people, herewith I once again declare that I am safe and well and continue to hold the top leadership of the state and the top [leadership] of the government and the Indonesian Revolution.
Today, Octubre 2, 1965, I summoned all Commanders of the Armed Forces, together with Second Deputy Prime Minister, Dr. Leimena, and other important official quickly settling the problem of the so September 30 Affair. To be able to settle this problem I have ordered the prompt creation of a calm and orderly atmosphere and for this purpose it is necessary to prevent any possibility of armed conflict.
In the present stage of the determined struggle of the Indonesian people, I command the entire population continuously to increase vigilance and preparedness in the framework of intensifying the implementation of Dwikora.
I appeal to all the Indonesian people to continue to remain calm and to all ministers and other officials continuously to carry out their respective duties as before.
At present the leadership of the Army is directly in my hands, and to discharge the day-to-day tasks within the Army, I have appointed temporarily Major General Pranoto Reksosamudro, Third Assistant to the Minister/Commander of the Army.
To carry out the restoration of security and order in connection with the September 30th Affair, I have appointed Major General Suharto, Commander of KOSTRAD, in accordance with the policy I have already outlined. Brothers, let us persist in nurturing the spirit of national unity and harmony. Let us steadfastly kindle the anti-Nekolim spirit. God be with us all.
Salam Revolusi
Translate : Google
Los hermanos, mengulangi pesan saya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / Pemimpin Besar Revolusi yang diumumkan pada tanggal 1 OCTUBRE 1965, dan untuk menghilangkan semua ketidakpastian di kalangan masyarakat, dengan ini saya sekali lagi menyatakan bahwa saya aman dan baik dan terus memegang pucuk pimpinan negara dan kepemimpinan atas pemerintah dan Revolusi Indonesia.
Hari ini, 2 OCTUBRE 1965, saya memanggil semua Panglima Angkatan Bersenjata, bersama-sama dengan Wakil II Perdana Menteri, Dr Leimena, dan pejabat penting lainnya dengan cepat menyelesaikan masalah tersebut sehingga permasalahan 30 Septiembre. Untuk dapat menyelesaikan masalah ini saya telah memerintahkan penciptaan cepat dari suasana tenang dan tertib dan untuk tujuan ini perlu untuk mencegah kemungkinan konflik bersenjata.
Pada tahap sekarang perjuangan ditentukan dari rakyat Indonesia, saya perintahkan seluruh penduduk terus menerus untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka mengintensifkan pelaksanaan Dwikora.
Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus tetap tenang dan kepada semua menteri dan pejabat lainnya terus menerus untuk melaksanakan tugas masing-masing seperti sebelumnya.
Saat ini pimpinan Angkatan Darat secara langsung di tangan saya, dan untuk melaksanakan sehari-hari tugas dalam Angkatan Darat, saya telah ditunjuk sementara Mayor Jenderal Pranoto Reksosamudro, Asisten III kepada Menteri / Panglima Angkatan Darat.
Untuk melaksanakan pemulihan keamanan dan ketertiban sehubungan dengan Affair 30 Septiembre, saya telah menunjuk Mayor Jenderal Soeharto, Panglima KOSTRAD, sesuai dengan kebijakan saya sudah digariskan. Los hermanos, marilah kita bertahan dalam memelihara semangat persatuan nasional dan harmoni. Mari kita tabah menyalakan semangat anti-Nekolim. Tuhan menyertai kita semua.
Salam Revolusi